TASIK- Kurikulum 2013 tidak hanya diimplementasikan di sekolah umum, tetapi juga di Sekolah Luar Biasa (SLB). Eutik Wartini, kepala SLB Yayasan Insan Sejahtera mengungkapkan beberapa guru SLB di sekolahnya sudah mengikuti pelaksanaan pelatihan kurikulum 2013. Namun implementasinya sejauh ini belum begitu berbeda dengan pembelajaran menggunakan Kurikulum Terpadu Satuan Pendidikan (KTSP). “Salah satunya karena kendala sarana. Buku kurikulum 2013 belum ada yang sampai satu pun. Bulan Juni lalu saat saya ikut pelatihan, ada wacana bahwa buku mau sampai sebelum KBM tahun ajaran baru dimulai. Tapi sampai sekarang belum ada, buku masih pakai kurikulum lama,” ungkapnya ketika ditemui di sekolahnya, Jalan Bantar, kemarin (14/8).
Ketika ditemui sedang mengajar, Endang Rubiandini guru SD kategori C1 (tuna grahita sedang) SLB Yayasan Insan Sejahtera mengungkapkan perubahan kurikulum tidak begitu berdampak bagi para siswa. Karena sebelum menggunakan kurikulum 2013, pembelajaran siswa tuna grahita sudah ditekankan pada budi pekerti, kemandirian, dan kemampuan sosialisasi, tidak pada akademis. “Belajar menggunakan buku lama pun tidak begitu bermasalah. Karena di sekolah, anak-anak khususnya tuna grahita belajar untuk mandiri seperti bisa memotong kuku sendiri, tidak ditekankan pada pencapaian akademis. Kecuali untuk tuna rungu dan tuna netra,” kata Endang.
Hal serupa diungkapkan Burhanudin, guru SMP kategori C1 SLB Yayasan Insan Sejahtera. Sejauh ini dirinya merespon baik kebijakan pemerintah dengan diterapkannya kurikulum 2013, termasuk di SLB. “Tapi kenyataan di lapangan, siswa tidak begitu sadar akan perubahan kurikulum. Apapun kurikulumnya, tujuan utama pendidikan bagi mereka lebih pada melatih kemandirian dan bagaimana mereka bisa bergaul serta diterima di lingkungannya,” ungkap Burhanudin.
About Syed Faizan Ali
Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.
0 komentar:
Posting Komentar