Diceritakannya, perjalanan Chronic Band termasuk panjang dan berliku. Saat didirikan tahun 2002 semua personil masih duduk di bangku SMP. Saat itu pula posisi Dendi sebagai gitaris masih dipegang oleh Rizal. Lazimnya anak SMP yang memiliki uang jajan terbatas, Chronic Band biasa latihan di studio musik sewaan dengan patungan. “Waktu itu, kita sudah punya fans. Jadi kadang ada sumbangan dari teman-teman, terutama para cewek,” kenang Shendy lantas tertawa dan diiyakan personel lainnya.
Dikatakan Angga, setelah lulus SMP dan menyebar di SMA lain, kebersamaan Chronic tetap terjalin. Hingga tahun 2005 para personelnya berinisiatif untuk mengikuti Java Indie Compilation. Dari sana, nama Chronic beserta lagunya yang berjudul Hilangnya Satu Cinta semakin sering terdengar di berbagai radio di Tasikmalaya. “Dalam Java Indie Compilation, yang diambil untuk rekaman sebenarnya hanya 10 band. Tapi ternyata Chronic diajak sebagai feature dan kalau dibandingkan dengan 10 band lainnya, Chronic bisa mendominasi chart musik di beberapa radio,” katanya.
Masa keemasan Chronic bisa didapatkan saat itu. Berbagai tawaran untuk manggung pun berdatangan. “Tahun 2005 dan 2006 bisa dibilang masa keemasan kami. Event seperti Pensi biasa kami isi sebagai guest,” kata Angga.
Karena kesibukan masing-masing, tahun 2007 Chronic mulai jarang manggung sehingga personelnya memutuskan untuk fokus melakukan aktivitas pribadi. “Tapi kita tetap berhubungan baik. Baru tahun 2013 lalu kami mencoba kumpul-kumpul lagi hanya kali ini tanpa Rizal dan digantikan Dendi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat karya-karya Chronic sudah bisa dinikmati,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar