Foto Prewedding Mempermanis Undangan

Sebuah acara pernikahan sepertinya belum lengkap jika tidak disertai dengan pembuatan foto prewedding. Tren foto yang semakin gencar dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan foto bersama dari pasangan calon pengantin yang dibuat sebelum menikah. Azal, fotografer di Akasha Photostudio mengungkapkan perlu atau tidaknya foto prewedding tergantung dari pasangan. “Tapi sekarang sepertinya sudah menjadi tren jadi tidak lengkap sebelum menikah kalau belum foto prewedding,” katanya kepada Radar ketika ditemui Minggu malam (12/10) usai memotret pasangan yang melakukan foto prewedding.

Fungsi foto prewedding bermacam-macam. Misalnya digunakan sebagai foto pada undangan atau dipajang saat resepsi berlangsung. “Bisa juga dipasang pada slide show saat resepsi atau dipajang di rumah. Foto prewedding mungkin bisa memberikan cerita atau kenangan bagi pasangan yang pastinya akan selalu mereka ingat,” kata Azal.

Foto adalah saksi. Meski foto bisa direkayasa secara digital namun foto tetap merupakan dokumentasi sebuah peristiwa yang telah berlalu. Beberapa memang menggunakan foto prewedding yang disimpan di depan tempat penyelenggaraan resepsi agar para tamu tidak salah kamar.

Azal menjelaskan secara umum foto prewedding terbagi menjadi dua konsep yaitu indoor dan outdoor. Biasanya untuk foto outdoor, pasangan memilih tempat yang berkesan selama masa perjalanannya seperti tempat kencan pertama. Sementara untuk foto indoor rata-rata di studio. “Tapi foto di studio pun sekarang dikonsep sedemikian rupa sehingga tidak kalah menarik dan atraktif dibandingkan dengan foto outdoor. Selain itu, ada juga teknologi pengolah digital sehingga foto di indoor pun tampak beda dan berkesan,” katanya.

Bagi Sarah Amalia dan Ganjar Yuri Rahman yang baru melakukan foto prewedding, hasil foto tersebut dirasa berfungsi untuk mempermanis undangan. “Kami milih foto indoor namun berkonsep karena kalau foto outdoor cukup memakan waktu,” kata Sarah.