Kamis, 23 Oktober 2014

Macarons, Kecil, Manis, Warna-warni


By on 04.32

Di Tasik mungkin masih jarang ditemui macarons, kue imut berdiameter sekitar 3 cm dan berwarna-warni yang tengah naik daun di dunia pastry. Meski termasuk pendatang baru di dunia kuliner tanah air, macaron sebenarnya sudah lama populer di Eropa khususnya di Perancis. “Cita rasa yang paling dominan adalah rasa gurih dari kacang almond yang dipadukan dengan pasta sebagai isiannya seperti cokelat, green tea, dan coconut,” kata Henna Muliana, pemilik Berliner Brotfabrik Konditorei yang menjual macarons.


Teksturnya renyah di luar tetapi lembut di bagian dalam. Saat dimakan, langsung terasa lumer di lidah. Dijelaskan Henna, yang paling khas dari macarons adalah selalu menggunakan bubuk almond dan dipanggangnya tidak sampai sekering kue pada umumnya. “Membuatnya membutuhkan ketelitian ekstra baik dalam mengikuti resep, mengukur ketepatan bahan, membuat adonan, sampai suhu oven juga mempengaruhi. Salah sedikit bisa gagal,” katanya.

Filling atau isian pada macarons memiliki pengaruh besar terhadap rasa keseluruhan. Untuk mendapatkan macarons yang beragam, Henna pun bereksperimen dengan paduan essens dan rasa yang memperkaya cita rasa macarons itu sendiri. “Kesuksesan dalam membuat macarons harus menghasilkan ‘kaki’ yang mengangkat keping biskuit,” ujar Henna.

Karena prosesnya yang tidak mudah dan diperlukan keterampilan khusus, Berliner Brotfabrik Konditorei menjual satu macarons dengan harga Rp. 8 ribu.

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 komentar:

Posting Komentar