TASIK- Penerapan kurikulum 2013 yang dimulai tahun ajaran sekarang masih terkendala beberapa hal. Selain pelatihan guru yang belum tuntas 100 persen, distribusi buku di Kota Tasikmalaya yang akan digunakan dalam implementasi kurikulum 2013 pun masih belum merata. Hal tersebut diakui Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Muhamad Dani.
“Sebenarnya ada lelang payung dari pusat dimana dananya berasal dari BOS. Hanya belum semua sekolah sudah menerima buku kurikulum 2013. Target akhir Agustus semua sudah mendapatkan buku,” katanya ketika ditemui di Saung Gunung Jati Kota Tasikmalaya, kemarin (7/8).
Dani menjelaskan untuk pendidikan dasar jenjang SD, kurikulum 2013 hanya diterapkan di kelas 1, 2, 4, dan 5 dengan jumlah siswa sekitar 30.000 orang se-Kota Tasikmalaya. Sementara untuk jenjang SMP hanya diterapkan di kelas 7 dan 8 dengan jumlah siswa sekitar 16.000 orang. “Karena konsepnya tematik, masing-masing anak SD mendapatkan 4 buku, tidak per mata pelajaran. Sementara siswa SMP masing-masing ada 10 mata pelajaran,” jelasnya.
Dani merekomendasikan bagi sekolah di Kota Tasikmalaya yang sudah mendapatkan buku kurikulum 2013 untuk menjadikannya sebagai inventaris sekolah. “Artinya tetap diberikan kepada anak-anak sebagai buku panduan belajar, bisa dibawa pulang ke rumah tapi harus terorganisir dengan baik agar bisa dipakai untuk angkatan selanjutnya,” kata Dani.
Sementara bagi sekolah di Kota Tasikmalaya yang belum mendapatkan buku kurikulum 2013 untuk mengunduhnya dari internet dan menggandakan. “Bisa difotokopi sambil menunggu buku fisiknya datang,” pungkasnya.
Purqon, kepala SMP PUI Cinehel Kota Tasikmalaya mengatakan dirinya menyambut baik pergantian kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013. Namun sekolahnya belum menerima buku fisik kurikulum 2013. “Upaya kami sesuai dengan anjuran Dinas Pendidikan masih menggunakan buku hasil fotokopi yang materinya di-download dari internet,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar