Dijelaskan Windiyatno, perjalanan karirnya tidak lepas dari peranan orang tua yang selalu memberikan doa terbaik untuk anak-anaknya. “Saat saya dikirim untuk bertugas ke medan perang, Ibu saya selalu berpuasa daud, terus puasa sampai saya akhirnya pulang ke rumah,” katanya.
Selama bertugas sebagai TNI, Windiyatno memahami risiko yang harus diterima. Salah satunya adalah jauh dari keluarga karena harus melaksanakan perintah negara. Diceritakannya, saat itu putri pertamanya baru lahir namun karena tugas, dirinya harus tetap berangkat. “Selama dua tahun saya meninggalkan keluarga. Ketika tugas tersebut usai, saya langsung bergegas pulang dengan seragam lengkap dan senjata. Begitu saya pulang, anak saya yang membuka pintu dan dia memanggil saya Oom,” kata Windiyatno yang disambut dengan gelak tawa audiens.
Perjalanan karirnya di bidang militer sangat dimaknai oleh Windiyatno. Dirasakannya, bekerja sebagai TNI merupakan penerapan nilai-nilai keagamaan yang dianutnya. "Dalam sholat punkita harus patuh, tertib, dan disiplin," katanya.
Bahkan Windiyatno menyebutkan bahwa sholat merupakan penerapan demokrasi yang paling baik. Saat ada pemimpin sholat atau imam yang melakukan kesalahan saat sedang berjamaah, makmum atau yang dipimpin cukup menyebut subhanallah. "Diwakilkan mengucapkan subhanallah. Tidak perlu ribut," ujar Windiyatno.
Di akhir motivasinya, Windiyatno mengajak kepada generasi muda untuk selalu memiliki pemikiran dan tindakan positif.
Maman, waka kesiswaan SMK Al-khoeriyah yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan dirinya merinding dan terharu dengan apa yang dipesankan oleh Danbrig. "Acara yang digelar Radar seperti ini adalah sebuah gebrakan di dunia pendidikan dan sangat baik karena tidak ada di kurikulum sekolah dimana anak belajar langsung dari orang yang berpengalaman. Mudah-mudahan acaranya berkesinambungan sehingga bisa memberikan motivasi kepada siswa-siswi yang ada di Tasikmalaya," katanya.
Aninda Annisa, siswa SMAN 1 Tasikmalaya mengungkapkan perjalanan hidup Danbrig sangat memotivasi. "Saya harap saya pribadi beserta audiens bisa menjadikan cerita inspiratif tadi sebagai cambuk untuk lebih bisa menempa diri agar bisa menjadi individu berkualitas," kata Aninda.
0 komentar:
Posting Komentar